Data SLIK merupakan "rapor merah" atau "rapor hijau" keuangan seseorang di mata lembaga keuangan. Dari contoh print out data PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut, terdapat beberapa poin krusial yang perlu dipahami mengenai kondisi pinjaman yang telah berstatus **Kolektibilitas 5 (Macet)**.
1. Ringkasan Data Kredit
Berdasarkan dokumen, berikut adalah rincian utama dari fasilitas kredit yang tercatat:
- Jenis Fasilitas: Kartu Kredit / Kartu Pembiayaan Syariah.
- Plafon Awal: Rp 8.000.000,00.
- Baki Debet (Sisa Tunggakan): Rp 10.946.561,00.
- Status Kualitas: 5 - Macet.
- Jumlah Hari Tunggakan: 6.066 hari (lebih dari 16 tahun).
- Kondisi: Dihapusbukukan (Write-off).
2. Apa Arti Status "Macet" dan "Dihapusbukukan"?
Dalam dunia perbankan, **Kolektibilitas 5** adalah tingkatan terendah yang menunjukkan bahwa debitur telah menunggak pembayaran lebih dari 180 hari.
Status **"Dihapusbukukan"** pada tanggal 20 April 2009 bukan berarti utang tersebut dianggap lunas atau hilang. Ini adalah tindakan administratif bank untuk mengeluarkan kredit macet dari neraca aktif mereka karena dianggap sulit ditagih. Namun, **kewajiban membayar tetap ada**, dan data ini akan terus muncul di sistem SLIK selama belum dilakukan pelunasan.
Alasan kenapa harus dikeluarkan dari Neraca Aktif adalah untuk menghindari penggelembungan Neraca sementara isinya keropos. Dengan dikeluarkan dari Neraca Aktif maka Neraca yang ada merupakan Neraca yang bersih. Pembukuan/pencatatan/pengadministrasiannya dikelola secara tersendiri supaya datanya tidak hilang. Penjelasan seperti ini sekaligus mematahkan narasi yang disampaikan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang sering menyebutkan bahwa Kredit Macet sudah dihapus (dengan berbagai alasan yang disampaikan untuk menjerat calon korbannya).
Intinya Penghapus-bukuan dilakukan hanya untuk tujuan menghindari penggelembungan Neraca bukan untuk hal yang sifatnya menguntungkan Nasabah.
3. Mengapa Tunggakan Melebihi Plafon?
Meskipun plafon awal hanya Rp 8 juta, total tunggakan membengkak menjadi Rp 10,9 juta. Hal ini biasanya terjadi karena akumulasi bunga (dalam data tercatat suku bunga 21%), denda keterlambatan, dan biaya administrasi lainnya yang terus berjalan sebelum akhirnya statusnya dikunci secara administratif oleh sistem bank.
4. Dampak Bagi Debitur
Memiliki catatan Kolektibilitas 5 dengan hari tunggakan ribuan hari seperti dalam data tersebut memberikan dampak signifikan, di antaranya:
Penolakan Kredit Baru: Hampir mustahil bagi pemilik data untuk mendapatkan persetujuan kredit dari bank lain atau lembaga pembiayaan (seperti KPR, Kredit Kendaraan, atau pinjaman modal usaha).
Blacklist Riwayat Keuangan: Nama pemilik rekening akan masuk dalam daftar hitam perbankan secara sistemik.
5. Langkah Solusi yang Bisa Diambil
Jika pemilik data ingin membersihkan nama baiknya di sistem SLIK OJK, langkah-langkah yang disarankan adalah:
- Hubungi Bank Terkait: Datangi kantor cabang CIMB Niaga terdekat (sesuai data: Cabang KPO) untuk menanyakan sisa total kewajiban.
- Negosiasi Pelunasan: Mintalah kebijakan **"Haircut"** atau keringanan berupa penghapusan bunga dan denda, sehingga cukup membayar pokoknya saja atau sesuai kesepakatan.
- Surat Keterangan Lunas (SKL): Setelah pelunasan dilakukan, pastikan mendapatkan SKL resmi dari bank.
- Pemutakhiran Data: Bank akan melaporkan pelunasan ke OJK pada periode pelaporan berikutnya dan publikasi updatenya di atas tanggal 15 setiap bulan. Simpan SKL tersebut sebagai bukti jika sewaktu-waktu data di SLIK belum ter-update secara otomatis saat Anda mengajukan kredit di tempat lain.
*****
Bagi yang ingin bertanya/konsultasi secara langsung bisa menghubungi kami via WA ke nomor: 081139000996
